Pembahasan dan
Kaitannya dengan Teknik Audit Investigasi
Kasus Anak Perusahaan Pertamina (PETRAL)
Nur Ayu Nusantara
MAKSI 12
Universitas Islam Indonesia
PENDAHULUAN
Di Indonesia dari tahun ketahun kasus adanya fraud
atau kecurangan dalam perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun BUMN semakin
banyak. Itu karena kurang efektifnya cara kerja internal dalam perusahaan.
Salah satu pemberitaan tentang adanya kecurangan dalam perusahaan ada pada anak
perusahaan pertamina, berikut beritanya yang penulis kutip dari salah satu
situs web:
Sebuah audit investigatif atas anak
perusahaan Pertamina yang menangani perdagangan minyak telah menunjukkan
tanda-tanda kecurangna yang jelas, menurut CEO badan usaha milik negara itu
hari Senin (9/11), di tengah seruan akan reformasi sektor energi Indonesia.
Pertamina sedang dalam proses
membubarkan anak perusahaannya, Petral, yang dicurigai secara luas telah
menjadi kendaraan untuk korupsi. Pemerintahan Presiden Joko Widodo berharap
pembersihan sektor minyak dan gas Indonesia akan meningkatkan investasi di
negara ini menyusul serangkaian skandal. Audit terhadap Petral, dilakukan
oleh spesialis forensik Australia KordaMentha, menunjukkan adanya intervensi
pihak-pihak ketiga yang menyebabkan Pertamina membayar harga-harga lebih tinggi
untuk impor-impor bahan bakar dan minyak mentah, menurut CEO Dwi Soetjipto
kepada wartawan, tanpa menyebut nama negara atau perusahaan. Audit itu juga menunjukkan bahwa
volume yang diperdagangkan telah diatur dulu sebelumnya untuk membatasi
persaingan, dan bahwa preferensi telah diberikan kepada perusahaan-perusahaan
minyak nasional, menurut Dwi.
"Hal ini memerlukan analisis
hukum mengenai langkah-langkah yang harus diambil berikutnya," ujarnya.
Audit tersebut, yang mencakup operasi-operasi Petral dari Januari 2012 sampai
Mei tahun ini, tidak menunjukkan berapa besar kerugian dalam periode ini,
tambahnya. Pada saat pembubaran Petral
diumumkan bulan Mei, para pejabat Petral menyangkal ada kesalahan. Simson Panjaitan, kepala keuangan
dan urusan umum di Petral, mengatakan hari Senin ia tidak dapat berkomentar
mengenai penemuan dalam audit tersebut karena ia belum melihat laporannya. "Kami seharusnya mendapatkan
perlakuan adil. Kita lihat saja apakah yang telah dilaporkan di media ini
benar. Banyak pegawai di sini yang akan menderita karena tuduhan ini jika tidak
ada bukti atau tindak lanjutnya," ujarnya kepada Reuters.
Simson mengatakan jika ada
tanda-tanda korupsi yang jelas, bukti dari KordaMentha seharusnya diserahkan
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengatakan saat ini Petral
memiliki 45 pegawai, termasuk 12 atau 13 dari Pertamina. Direktur keuangan Pertamina Arief
Budiman mengatakan Pertamina terus mencairkan aset-aset Petral yang mencapai
US$483 juta dan memverifikasi klaim-klaim pembayaran sebesar $46,6 juta,
sebagian besar dari anak perusahaan yang berbasis di Singapura, Pertamina
Energy Services. Klaim-klaim itu terkait dengan
biaya untuk penambahan waktu muatan (demurrage), pengapalan dan layanan
perdagangan lainnya, ujar Arief, menambahkan bahwa proses pembubaran Petral
mungkin akan melebihi target penyelesaian pada April 2016. Hari Minggu, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pihak-pihak ketiga telah
mengintervensi bisnis Petral dengan mencurangi tender, membocorkan kalkulasi
harga Petral, dan menggunakan peralatan-peralatannya.
Aktivitas pihak-pihak ketiga ini
telah membuat potongan harga pembelian minyak menyusut ke sekitar 30 sen dari
sampai $1,50 per barel, menurut Sudirman. "Diskon-diskon yang digunakan
untuk menyandera oleh pihak-pihak ketiga ini sekarang telah kembali ke
Pertamina," ujarnya. Kendaraan baru Pertamina untuk
membeli minyak, Integrated Supply Chain (ISC), mendapat harga yang lebih
kompetitif, dengan penghematan efisiensi sebesar $103 juta pada akhir kuartal
ketiga, menurut pernyataan perusahaan hari Senin. Pertamina mengambil alih
kontrak-kontrak Petral bulan Februari, dengan kontrak-kontrak terakhir yang
berakhir Juni. [hd]
PEMBAHASAN
Audit
investigasi adalah bagian dari manajemen kontrol yang dilaksanakan dalam
kegiatan internal audit, di samping audit lainnya, seperti audit keuangan dan
audit kepatuhan atau complience audit. Audit investigasi lebih dikenal dengan
fraud audit atau pemeriksaan kecurangan. Fraud audit adalah kombinasi aspek
audit forensik atau investigasi forensik atau uji menyeluruh semua materi
pemeriksaan dengan teknik internal kontrol dalam tata cara internal audit. Audit
investigasi merupakan pekerjaan profesional atau expert works. Oleh
karena itu, seorang fraud auditor harus mempunyai pengetahuan yang cukup, dan
telah diakui kecakapannya. Bentuk pengakuan yang lazim adalah CFE (Certified
Fraud Examiner) yang dikeluarkan Instute of Internal Auditor (IIA) melalui
tahapan penguasaan beberapa modul yang telah dipersyaratakan secara
internasional. seorang
fraud auditor dapat melakukan pengujian atau pemeriksaan beberapa hal yang
berkaitan dengan subyek auditnya atau prosedur kerja dan organisasi dimana
kecurangan diduga terjadi dan orang yang bersangkutan.
Karena
menyangkut beberapa hal, termasuk teori penunjang, aturan main, wawancara,
pengujian materi atau bahan bukti, peraturan normatif, seorang fraud auditor
haruslah sangat cakap di bidangnya. Sebelumnya, seorang fraud auditor harus
mempunyai bekal pengetahuan yang cukup mengenai bidang apa yang akan dilakukan
pengujian olehnya, yang menyangkut material atau uji forensik tersebut. Pada
kasus dugaan fraud atau kejahatan di bidang keperminyakan seperti Petral,
misalnya, seorang fraud auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang Manajemen
dan Operasi Pemboran, Pengelolaan dan Optimasi Produksi migas, Geologi Minyak
Bumi, dll yang berhubungan dengan perminyakan juga termasuk strategi korporat,
investasi dan finansial, perpajakan. Dibutuhkan juga pemahaman yang cukup
mengenai perdagangan global. Bila
tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup, sang auditor lebih baik
mundur dalam menerima tugas tersebut. Atau jika dia memaksa dan terpaksa
melakukannya, ada kemungkinan hasil investigasi tidak akan maksimal dan
kemungkinan dia akan goyah dan akhirnya dibeli oleh orang yang diaudit
(auditee).
Seorang
fraud auditor harus memahami posisi dan keberadaan seorang auditee dalam organisasi
beserta susunan lengkap organisasi tempat dia sehari-hari bertugas, tugas dan
tanggung jawabnya, latar belakang pendidikannya, sejarah keluarganya, hubungan
dagang dan pribadinya, kebiasaan sehari-harinya, yang memerlukan suatu
pengamatan yang harus cermat dan akurat. Untuk
mendapatkan hasil investigasi yang maksimal, seorang fraud auditor harus
menguasai beberapa teknik investigasi, antara lain: teknik penyamaran atau
teknik penyadapan; teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee,
orang-orang yang diduga memiliki info yang dibutuhkan atau bahkan sang bosnya
si audite; teknik persuasi untuk mendapatkan informasi, apakah dengan memakai
kesanggupan sendiri atau dengan bantuan orang lain; mengerti bahasa tubuh,
dalam membaca posisi si auditee, bohong atau jujur; dan dapat meengunakan
software, seperti CAAT (computer assisted audit tools). Fraud
auditor dapat melakukan pembacaan data atau penyitaan berkas yang diduga
mempunyai kaitan dengan fraud yang sedang diselidiki atau dengan memotret ruangan
atau benda yang diduga memiliki kaitan dengan peristiwa.
REFERENSI
http://www.voaindonesia.com/a/pertamina-audit-atas-petral-ungkap-kecurangan/3051242.html
Posted By : Kantor Akuntan Publik Kuncara
KKSP Jakarta
2017
Komentar
Posting Komentar