Langsung ke konten utama
The survival of a company
(Daya tahan sebuah perusahaan)

Andika adalah seorang pemilik start-up business yang tadinya berkembang pesat. Business model perusahaannya cemerlang, menarik banyak investor dan berhasil mendatangkan banyak customer. Tak heran angka penjualannya naik pesat. Tapi seperti halnya semua perusahaan start-up, mereka ini belum mendatangkan keuntungan di awal bisnisnya. Keuntungan hanya akan datang setelah banyak pelanggan menggunakan jasa mereka. When they move from "growth" to "matured".
Sayangnya pada saat itu, datanglah para pemain asing di Indonesia. Mereka menggelontorkan modal yang sepertinya tak terbatas.
Dan perusahaan yang dipimpin Andika pun kelimpungan.
Pertumbuhan jumlah pelanggan pun merosot drastis. Andika membutuhkan dana marketing yang tinggi. 
Boro boro keuntungan, bahkan break even point pun kelihatan makin jauh.
Dan laksana kapal yang mulai oleng dihempas ombak dan badai, para penumpangnya pun ada yang kabur keluar dari kapal. Mereka join ke peusahaan milik kompetitor, para pemain asing, yang menawarkan gaji lebih berlipat-lipat.
Andika pun galau? Apa yang harus dilakukannya?
Apakah perusahaannya akan terus bertahan hidup dan makin  berhasil?
Atau jangan jangan ombaknya makin besar dan perusahaannya karam?
Will they survive?

Namanya Rangga. Dia sedang memulai bisnisnya. Perusahaannya membangun rumah-rumah untuk masyarakat di sebuah ibukota propinsi di Sumatera. Perusahaannya masih kecil, jumlah karyawannya masih sedikit. Tapi Rangga punya mimpi yang besar. Dia ingin mengembangkan perusahaannya menjadi salah satu perusahaan real estate terbesar. Dia masih muda, semangatnya tinggi, tekadnya kuat, orangnya pantang menyerah. Saya yakin suatu saat Rangga akan mencapai mimpinya. 
Rangga bertanya,"Mas Pam, saya ingin me-manage perusahaan ini dengan  benar sejak awal, meskipun masih kecil. Saya ingin perusahaan ini tertatata dengan  baik sejak awal dan suatu saat nanti akan menjadi sebuah perusahaan yang tangguh. Yang mampu bertahan hidup meski harus melalui  beberapa krisis yang  berat. What should I do?"

Andika dan Rangga mempunyai permasalahan yang sama, yang banyak dialami perusahaan perusahaan lainnya, bahkan perusahaan yang  besar sekalipun.
Bagaimana mempersiapkan agar perusahaan mempunyai daya tahan yang tinggi , atau kasarnya tahan banting.
Dunia sedang berubah. Akan banyak sekali ujian berat yang dihadapi perusahaan manapun:
(1) Ekonomi dunia yang tidak menentu, 
(2) persaingan yang makin ketat, 
(3) regulasi yang tidak pasti dan 
(4) daya beli masyarakat yang tidak menentu.

Ibaratnya kapal yang  berlayar, satu challenge itu adalah seperti ombak yang menerpa. Tetapi empat challenge itu sepeti kapal yang berlayar yang menghadapi ombak yang menerpa, topan yang melanda, petir yang menyambar dan batu karang yang menghadang di depan.
Siapkah perusahaan anda menghadapi semua itu?
Apakah perusahaan anda benar benar tahan banting menghadapi 4 bantingan besar itu?
Apakah perusahaan anda akan mampu survive (bertahan hidup) di masa depan?
Pertanyaan itulah yang mestinya kita tanyakan dan kita cari jawabnya.

Kebetulan membaca buku-buku , belajar dan mengamati perusahaan perusahaan yang sukses dan bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan perusahaan yang mampu bertahan di tengah badai yang besar.
Dan ternyata ada enam kualitas yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki survival skills yang tinggi.

Keenam hal itu adalah:
1. Reason
2. Revenue
3. Rousers
4. Reputation
5. Relationship
6. Resiliance

Kita bahas satu persatu ya ....

1. Reason (Purpose, Vision) 
Perusahaan perusahaan yang bertahan lama, they start with WHY. They think carefully why the exist. Mengapa mereka ada. Dan ini akan menjadi prinsip utama dalam menjalankan  bisnisnya, dalam mendesign productnya dan dalam berhubungan dengan customernya.
Apple memulai bisnisnya karena mereka ingin "Think different"
Ikea memulai bisnisnya karena mereka ingin menyediakan mebel yang bekualitas bagus dengan harga terjangkau.
Air Asia ingin menyediakan tiket penerbangan yang murah karena mereka ingin agar "semua orang bisa terbang".
That s the purpose.
Itu adalah visi yang seperti jantung akan memompakan darah ke semua organ tubuh.
Jadi sebelum memulai bisnis, start with why, make sure you understand why you want to start your business at the first place.

2. Revenue (Pendapatan)
Perusahaan perusahaan yang mempunyai survival yang tinggi sangat fokus pada pendapatan (Revenue). Mereka terobsesi dengan revenue yang tinggi. Kenapa?
Karena dengan revenue yang tinggi mereka  bisa merekrut orang orang terbaik, berinbestasi, mengembangkan product dan mengembangkan kampanye marketing yang keren.
Fokuslah pada revenue agar bisnis anda berjalan terus.

3. Rousers (Rangsangan, Inovasi)
Mereka juga bukan hanya fokus pada revenue sekarang, tetapi mereka sudah berinovasi dan menciptakan product product berikutnya.
Mereka sadar bahwa sebaik apapaun product mereka, itu akan mengalami masa tumbuh yang tinggi dan kemudian akan menurun.
Pada saat itulah product product baru akan menjadi kunci keberhasilan dan kelangsungan perusahaan tersebut.

4. Reputation (Reputasi)
Perusahaan perusahaan itu sangat memperhatikan reputasi mereka.
Akibatnya mereka sangat hati hati dalam  bertindak , mematuhi hukum dan peraturan di mana mereka beroperasi, dan juga menjalankan bisnis dengan ethics dan integrity yang tinggi, karena mereka tidak mau meresikokan reputasi mereka , dan tidak mau meresikokan masa depan mereka.

5. Relationship (Teamwork, Customer)

Bagi mereka relationship adalah sangat penting. Dan itu berlaku di dua sisi, internal dan external.
Secara internal mereka menjaga team work dan way of working yang harmonis.
Mereka tahu karyawan yang happy akan melayani customer dengan hati.
Dan customer yang happy akan membawa profit dan masa depan yang cerah bagi perusahaan.
Maka, relationship external juga penting.
Dan ini berarti membina dan menjaga hubungan baik dengan customer mereka.
Communicate the promise , keep the promise and deliver the promise.

6. Resiliance (Daya juang, fighting spirit)

Last but not least. Mereka tahu  bahwa bisnis hanya akan sukses kalau mampu bertahan secara jangka panjang. Maka mereka menjaga stamina, berbisnis dengan hati, memotivasi diri, mengokohkan tekat dan semangat, berlatih mempersiapkan diri, untuk menghadapi ujian ujian berat, badai dan topan yang akan menerpa dan petir yang akan menerpa dalam perjalanan bisnis mereka.

Andika, Rangga, dan semua yang sedang berusaha merintis bisnis tentang The survival of a company, the six R ...

1. Reason
2. Revenue
3. Rousers
4. Reputation
5. Relationship
6. Resiliance

Salam Hangat dari kedunginan Bromo sambil menunggu matahari terbit, 3 Maret 2017.

Pambudi Sunarsihanto


Posted By : Kantor Akuntan Publik Kuncara
KKSP Jakarta
2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN AKUNTANSI FORENSIK DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Venti Eka Satya* 1 . Pendahuluan Istilah akuntansi forensik mulai dikenal luas di Indonesia sejak terjadinya krisis keuangan tahun 1997. Krisis yang semakin memburuk telah memaksa pemerintah untuk melakukan pinjaman pada IMF dan World Bank. Untuk memperoleh pinjaman, kedua lembaga tersebut mengharuskan dilaksanakannya Agreed-Upon Due Dilligence Process (ADDP) yang dilakukan oleh akuntan asing dan beberapa akuntan Indonesia.                 Temuan awal ADDP ini menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap dunia usaha . Sampel ADDP di enam bank menunjukkan perbankan melakukan overstatement di sisi aset ( assets ) dan understatement di sisi kewajiban ( liabilities ), (lihat Tabel 1.). [1] Tabel 1. Perbandingan Asset dan Liability LK (Laporan Keuangan) Bank dengan Temuan ADDP No. Nama Bank Aset per 30 April 1998 Kewajiban per 30 April 1998 Bank ADDP Over Statemen
KASUS AUDIT INVESTIGATIF Kasus Hambalang Andika Hamam Arifin Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) di Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, menuai kontroversial. Dalam audit BPK, ditulis bahwa proyek bernilai Rp1,2 triliun ini berawal saat Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional hendak membangun Pusat Pendidikan Pelatihan Olahraga Pelajar Tingkat Nasional (National Training Camp Sport Center). Kemudian, pada tahun 2004 dibentuklah tim verifikasi yang bertugas mencari lahan yang representatif untuk menggolkan rencana tersebut. Hasil tim verifikasi ini menjadi bahan Rapim Ditjen Olahraga Depdiknas untuk memilih lokasi yang dianggap paling cocok bagi pembangunan pusat olahraga tersebut. Tim verifikasi mensurvei lima lokasi yang dinilai layak untuk membangun pusat olahraga itu. Yakni di Karawang, Hambalang, Cariu, Cibinong, dan Cikarang. Tim akhirnya memberikan penilaian tertinggi pada lokasi desa Hambalang, Citeureup
DILEMA ETIKA SEORANG AUDITOR Dilema etika merupakan suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya.  Para auditor, akuntan, serta pelaku bisnis lainnya menghadapi banyak dilema etika dalam karir bisnis mereka. Melakukan kontak dengan seorang klien yang mengancam akan mencari seorang auditor baru kecuali jika auditor itu bersedia untuk menerbitkan sutu pendapat wajar tanpa syarat, akan mewakili suatu dilema etika yang serius terutama jika pendapat wajar tanpa syarat bukanlah pendapat yang tepat untuk diterbitkan. Memutuskan apakah akan berkonfrontasi dengan seorang atasan yang telah menyatakan nilai pendapatan departemennya secara material lebih besar daripada nilai yang sebenarnya agar dapat menerima bonus lebih besar merupakan suatu dilema etika yang sulit. Tetap menjadi bagian manajemen sebuah perusahaan yang selalu mengusik dan memperlakukan para pegawainya dengan tidak layak atau melayani